Rabu, 29 Januari 2014

BAHASA JURNALISTIK: Lead (Teras Berita) Dalam Bahasa Jurnalistik



Teras berita adalah istilah yang ditetapkan oleh kantor berita “Antara” sebagai terjemahan bahasa Inggris lead. Ada juga yang menyalinnya dengan istilah: pengantar berita, awal berita. Teras berita adalah bagian penting, yang bisa terdiri dari sebuah kalimat atau satu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Teras berita harus menarik, caranya adalah menulis dengan kalimat-kalimat pendek.[1]

Buku Tata Penulisan Berita, suatu style book oleh kantor Brita “Antara”, menyatakan: Teras berita harus mudah ditangkap dan singkat padat, serta kalimat-kalimatnya sederhana, dan tidak berbelit-belit. Teras berita menjawab pertanyaan: 5 W + H (Who, What, Where, Why, When + How) atau dalam bahasa Indonesia, yaitu Apa, Siapa, Mengapa, Bilamana, Dimana dan Bagaimana.[2]

Fungsi Teras Berita. Atraktif, yaitu teras berita harus mampu membangkitkan perhatian dan minat khalayak pembaca terhadap topik persoalan atau pokok peristiwa yang dilaporkan. Introduktif, yaitu teras berita harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannnya dengan mudah.[3]

Korelatif, yaitu teras berita harus dapat membuka jalan bagi kemunculan kalimat dan paragraf kedua dan seterusnya. Kredibilitas, yaitu teras berita akan menunjukan kepada pembaca mengenai tingkat pengetahuan, keahlian, dan bidang pengalaman yang dimiliki seorang jurnalis sebagai penulisnya.[4]

Jenis-Jenis Teras Berita. Berdasarkan jenisnya, teras berita terbagi ke dalam sedikitnya 12 jenis: (Sumadiria, 2006: 129-146)

1.      Who Lead (Teras Berita Siapa)
Adalah teras berita yang mempertimbangkan unsur siapa atau pelaku peristiwa. Teras berita siapa terbagi dua jenis, yaitu: teras berita siapa individu, berarti pelaku peristiwa menunjuk kepada seseorang lengkap dengan nama, jabatan, identitas, profesinya. Dan teras berita siapa institusi, berarti pelaku peristiwa bukanlah individu atau perseorangan, melainkan institusi, lembaga, atau organisasi. 

Contoh:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, dia tidak pernah menjanjikan 100 hari program pemerintahannya dapat menuntaskan semua masalah kenegaraaan. Pers diminta mengecek kembali pernyataan presiden dalam berbagai acara jika memang ada pernyataan tersebut. Demikian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarat, Senin (31/01).

2.      What Lead (Teras Berita Apa)
Adalah teras berita yang mempertimbangkan unsur apa yang terjadi dalam suatu peristiwa. Jadi, nilai berita terletak pada apa yang terjadi. Seperti pada berita tentang bencana alam yang memprihatinkan dan banyak menarik perhatian, contoh tragedi tsunami Aceh.

3.      What Lead (Teras Berita Kapan)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur waktu (when), yaitu dengan ada pernyataan tentang waktu pada awal kalimat teras berita seperi pukul (jam-menit-detik), nama hari, pekan, bulan, tahun, windu, dasawarsa, dan abad.

4.      Where Lead (Teras Berita Di mana)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur tempat (where lead), karena faktor lokasi atau tempat sering menjadi penyebab pemicu peristiwa sangat mengejutkan. Contoh: Tak ada bencana yang paling dahsyat dan paling mengerikan dalam satu abad terakhir di Indonesia, kecuali gempa dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatra Utara pada 26 Desember 2004. Setidaknya seratus ribu orang tewas dan belasa ribu lainnya dinyatakan hilang.

5.      Why Lead (Teras Berita Mengapa)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur mengapa atau sesuatu yang menjadi penyebab dan latar belakang terjadinya peristiwa. Sebagai  contoh, kenaikan harga BBM, tarif angkutan umum, dipastikan selalu mengundang berbagai protes penolakan di mana-mana. Alasannya jelas, dampaknya pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

6.      How Lead (Teras Berita Bagaimana)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur bagaimana atau sesuatu yang menjadi petunjuk tentang bagaimana suatu peristiwa terjadi, jalan keluar atau langkah suatu solusi diambil.teras berita bagaimana umumnya digunakan pada peristiwa yang bersifat posistif.

7.      Contrast Lead (Teras Berita Kontras)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur kontras atau sesuatu yang berlawanan pada subjek pelaku peristiwa, dengan memperhatikan isinya, apakah terdapat fakta atau perilaku yang berlawanan dengan yang seharusnya dilakukan oleh pelaku peristiwa. Umumnya teras berita ini digunakan pada peristiwa yang bersifat negatif.

8.      Quotation Lead (Teras Berita Kutipan)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur perkataan langsung yang dilontarkan narasumber atau pelaku peristiwa.

9.      Question Lead (Teras Berita Pertanyaan)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur pertanyaan yang dilontarkan oleh nara sumber atau pelaku peristiwa, dengan menemukan kata atau pernyataan benada bertanya pada kalimat pertama teras berita.

10.  Descriptive Lead (Teras Berita Pemaparan)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur suasana atau situasi yang melekat dalam suatu peristiwa yang terjadi. Teras berita ini bisa menciptakan gambaran tentang seorang tokoh atau tempat kejadian, seperti pada karya feature.

11.  Narrative Lead (Teras Berita Bercerita)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur realitas cerita yang terdapat dalam suatu peristiwa yang terjadi, dengan menciptakan satu suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama. Teras seperti ini cocok untuk cerita petualangan.

12.  Exclamation Lead (Teras Berita Menjerit)
Adalah teras berita yang menggunakan unsur jeritan atau teriakan yang dilontakan oleh nara sumber atau pelaku peristiwa. Seperti pada peristiwa kriminal dan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, dan kecelakaan pesawat.

Selain itu juga ada beberapa jenis lead yang lain, yaitu Lead Parodi yang menggunakan peribahasa, judul lagu, dan frasa-frasa, Lead Epigram yang menggunakan sajak atau ungkapan pendek yang berisi suatu pemikiran, Lead Tersendat-sendat (The Staccato Lead) yang menggunakan waktu, aksi cepat yang memisahkan kejadian-kejadian yang berkaitan, Lead Dialog yang menggunakan dialog terhadap suatu peristiwa, dan terakhir Lead Sapaan yang menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua agar penulis atau pembaca masuk ke dalam tulisan.[5]



[1] H. Rosihan Anwar, Bahasa Jurnalistik dan Komposisi (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), hal. 92
[2] Ibid
[3] Drs. As. Haris Sumadiria, M.Si, Bahasa Jurnalistik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), hal. 126-127
[4] Drs. As. Haris Sumadiria, M.Si, Bahasa Jurnalistik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006),  hal. 127-128
[5] Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 143-146

Tidak ada komentar:

Posting Komentar