Senin, 03 Februari 2014

Apa Itu (Tulisan) Feature?

Pengertian Features
Dalam teori jurnalistik, produk surat kabar terbagi menjadi tiga, yaitu berita (news), opini (views), dan iklan (advertising). Selanjutnya, dalam penyampaian informasi secara fakta, produk jurnalistik itu adalah berita (news) yang terbagi menjadi dua; berita berat atau berita keras (straight news) dan berita ringan (soft news). Secara teoritis, features termasuk dalam soft news.[1]

Features adalah cerita atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik. Disebut cerita atau karangan khas, karena features bukanlah penuturan atau laporan tentang fakta secara lurus atau lempang sebagaimana dijumpai pada berita langsung (straight news).[2] Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), features berarti karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih rinci sehingga hal-hal yang dilaporkan jurnalis bisa hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca.[3]

Sedangkan dalam Kamus Jurnalistik, features berarti jenis tulisan yang khas di media massa yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya dengan menggunakan gaya atau teknik penulisan karya sastra, seperti cerita pendek atau novel. Sifat tulisannya lebih menghibur dan menjelaskan masalah daripada sekedar menginformasikan. Features dapat berisi hal-hal yang mungkin diabaikan oleh berita langsung atau straight news dan relatif  tidak akan pernah basi.[4]

Karena itu, penulisan features tidak tunduk kepada kaidah pola piramida terbalik penulisan berita langsung (straight news) dengan rumus 5 W + 1 H. Tapi  setiap karya features harus tetap mengandung semua unsur yang terdapat di rumus 5 W + 1 H, hanya penyajian saat penulisannya menggunakan bahasa pengisahan yang sifatnya kreatif. Jadi sangat jauh berbeda dengan berita langsung (straight news) yang disajikan dalam bahasa pelaporan yang sifatnya lugas dan formal. Karena berita ditulis dengan gaya laporan yang bersifat lurus, ringkas, dan tegas, sedangkan features ditulis dengan gaya cerita pendek (cerpen) yang bersifat lentur, hidup, dan memikat.[5]

Karakteristik Penulisan Features
Sebagai tulisan berita ringan, features memiliki karakteristik berbeda dengan berita langsung (straight news). Adapun karakteristik tulisan features adalah: 

a.         Penulisan dengan teknik mengisahkan (to story) suatu situasi, peristiwa, atau keadaan secara faktual.
b.        Berisi tentang suatu situasi, keadaan atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual, objektif, benar, dan akurat.
c.         Hasil karya liputan jurnalistik memalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi, dan konfirmasi dengan pihak narasumber.
d.        Bertujuan untuk menyampaikan informasi tetapi sekaligus juga menghibur khalayak dengan tulisan yang informati dan rekreatif.
e.         Tulisan berupa rangkaian fakta atau informasi yang disajikan secara tidak resmi atau informal.
f.         Features tidak terikat kepada aktualitas karena temanya bisa dipersiapkan, diliput, ditulis, dan disajikan kapan saja sesuai dengan kebutuhan, sehingga bisa tahan lama (awet).
g.        Karena ditulis dengan teknik mengisahkan di luar piramida terbalik, maka setiap bagian features sama pentingnya satu sama lain sehingga pada bagian bawah tidak bisa dikurangi begitu saja.
h.        Tulisan features selalu membawa pesan moral tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak seperti nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, sikap tulus tanpa pamrih, pengorbanan, kegigihan suatu perjuangan, kebersihan hati, keluhuran budi, pengabdian, dan cinta kasih.
i.          Features ditulis dengan tidak perlu menggunakan pola piramida terbalik, sehingga bisa ditulis dengan pola induktif, kronologis, logis, topikal, atau spasial.
j.          Karena ditulis dengan teknik mengisahkan (to story), teknik menulis cerita pendek, maka features bersifat naratif ekspresif.[6]


Selanjutnya, features sebagai sebuah cerita memiliki anatomi atau susunan rangka cerita yang tidak sulit dan rumit. Susunan bangunan cerita features terdiri dari: judul, intro, perangkai, tubuh, dan penutup. Bahkan secara garis besar, susunan features terbagi menjadi tiga bagian saja, yaitu pembukaan (intro), penceritaan (tubuh cerita), dan  penutup (klimaks).[7] Jika features ditulis untuk media cetak (surat kabar dan majalah), maka judul juga harus dibuat menarik dan menggugah pembaca agar pembaca berkeinginan membaca seluruh isi tulisan features.[8]



[1] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature,  h. 149.
[2] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature , h. 150.
[3] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), h. 241.
[4] Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik: Daftar Istilah Penting Jurnalistik Cetak, Radio, dan Televisi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), h. 42.
[5] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature , h. 151.
[6] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature , h. 153-156.
[7] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature , h. 153-156.
[8] Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Tangerang Selatan: Kalam Indonesia, 2005), h. 111.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar