Senin, 07 September 2015

Tradisi Unik di Padang, Jual-Beli Sapi Tanpa Bicara



Proses jual beli menjadi suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakt dimana pun. Biasanya, kegiatan itu dilakukan di pasar, sebagai pusat perdagangan di beberapa daerah, mulai dari pasar tradisional sampai pasar modern. Di sana, para penjual dan pembeli bertemu untuk tawar menawar harga yang sesuai. Tapi, apa jadinya jika proses jual-beli itu dilakukan di pasar yang tanpa bangunan dan berlangsung tanpa satu kata pun, atau proses pembicaraan antara sang penjual dan pembeli?

Proses tawar menawar harga seekor hewan ternak di Pasar Ternak Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, masih memakai cara tradisional. Para pembeli dan penjual tersebut melakukan tawar menawar harga bagi seekor hewan ternak yang diperjual belikan dengan cara berjabat  tangan yang disembunyikan di dalam sebuah sarung, baju atau topi (lebih sering dengan sarung). Nama tradisi unik ini adalah Marosok. Konon, transaksi jual beli seperti ini sudah dilakukan sejak zaman raja-raja Minangkabau. Marosok hanya berlangsung di pedalaman Sumatera Barat seperti di Desa Cubadak, Kabupaten Tanah Datar.

Pasar ternak tanpa bangunan ini biasanya ramai dikunjungi setiap Selasa atau Rabu, yang akrab dikenal dengan hari pasar. Puluhan, bahkan ratusan sapi atau kerbau dijejer di pasar untuk dijual. Saat tawar menawar dilakukan hanya penjual dan pembeli saja yang mengetahui nilai transaksinya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi perang harga oleh pembeli lain karena mereka juga menyukai ternak yang sama. Selain itu, Sebelum terjadi transaksi jual beli hewan yang sudah dipilih harus di periksa terlebih dahulu, mulai dari mata lubang telinga, bagian mulut, lidah, gigi, gusi semuanya tanpa terkecuali.

Tradisi yang sering disebut marosok di baliak saruang,  dimulai ketika seorang pembeli telah memilih sapi yang ia sukai. Kemudian ia akan melakukan tawar menawar harga sapi dengan penjualnya. Tawar menawar ini dilakukan seperti berjabatan tangan dan kemudian ditutupi dengan kain sarung atau handuk agar tak terlihat calon pembeli lain. Sewaktu tawar menawar berlangsung, penjual dan pembeli saling menggenggam, memegang jari, menggoyang tangan ke kiri dan ke kanan sampai harga yang disepakati tercapai.

Beberapa isyarat untuk kecocokan harga dilakukan oleh anggukan dan gelengan. Ada beberapa kode harga hewan ternak yang akan di jual dengan mengunakan jari.  Pedagang dan pembeli tawar-menawar sapi dengan menggunakan kode jari-jari tangan di bawah kain. Pada saat melakukan tawar menawar, penjual dan pembeli menutup tangan dengan kain kemudian salingmmenggenggam, memegang jari, menggoyang ke kiri dan ke kanan. Dalam marosok, setiap jari melambangkan angka puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan rupiah.

Semisal, pedagang ingin menjual ternaknya seharga Rp6,4 juta, maka dia akan memegang telunjuk pembeli yang melambangkan sepuluh juta rupiah. Setelah itu, empat jari yang lain digenggam dan digoyang ke kiri. Ini berarti Rp10 juta dikurangi Rp 4 juta. Sedangkan untuk menunjukkan Rp400 ribu, empat jari yang digoyang tadi digenggam lagi dan dihentakkan. Bila disepakati, transaksi berakhir dengan harga Rp 6,4 juta. Jika transaksi berhasil, setiap tangan saling melepaskan. Sebaliknya, jika harga belum cocok, tangan tetap menggenggam erat tangan yang lain seraya menawarkan harga baru yang bisa disepakati.

Beberapa nilai yang masih dipertahankan dan patut dicontoh melalui tradisi Marosok ini antara lain; Pertama, persaingan yang sehat antar pembeli hewan yang sama. Kedua, saling percaya antara penjual dan pembeli karena hewan yang di jual tidak mempertimbangkan berat. Namun pengalaman pembeli saja yang berperan penting dalam melihat berat hewan yang akan dibeli. Ketiga, saling menghargai antar pembeli karena tidak ada perang.

Keunikan lain dari pasar ternak ini adalah berat ternak tidak dihitung menggunakan timbangan, melainkan berdasarkan pengamatan pembeli. Bila cocok akan langsung dibayar. Jadi, jika anda terarik membeli hewan ternak dengan memakai cara unik dan tradisional, berkunjung ke sini. Tapi, jangan lupa untuk mengajak orang yang paham dengan tata cara jual-beli ala Marosok ini. (Fauziah)
Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar