Sabtu, 01 Februari 2014

Sefrianes Muhsin Dumbela: Mencintai Al-Qur’an, Mencintai Allah



Sejak duduk di bangku sekolah dasar, kecintaannya kepada Al-Qur’an mulai diasah. Karena dorongan dari orang tuanya mahasiswa semester tujuh jurusan Peradilan Agama Fakultas Syariah dan Hukum ini sering kali mengikuti perlombaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional. Tak tanggung-tanggung, pada tahun ini saja, ada tiga  perlombaan MTQ yang akan dia ikuti sebagai perwakilan dari kampus UIN Jakarta.

Alhamdulillah, tahun 2013 ini saya terpilih mewakili UIN Jakarta dua  kali. Yang pertama akhir bulan Juni kemarin di Padang, yakni pada ajang MTQ Nasional Mahasiswa dalam bidang Syarhil Qur’an, yang kedua  pada tanggal 14 Agustus MTQ di Provinsi Riau dan  nanti pada pertengahan bulan Agustus di Serang, pada ajang PIONIR cabang 5 Juz dan Tilawah”, jelas mahasiswa yang juga aktif di UKM HIQMA ini.

Adalah Sefrianes Muhsin Dumbela, mahasiswa asli Gorontalo yang sudah berkecimpung di dunia Al-Qur’an sekian lama. Alhasil banyak penghargaan dan pengalaman yang dia dapat selama mengikuti perlombaan MTQ tingkat nasional di beberapa wilayah di Indonesia.  Sejak tahun 2005, dari awal terjun ke dunia MTQ. Muhsin, begitu dia disapa sering mendapat  kesempatan berlaga di tingkat nasional. mulai dari tahun 2005 (STQ Nasional di Gorontalo), 2006 (MTQ Nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara), 2006 (MTQ PORSENI SMP di Jogjakarta), 2007 (STQ Nasional di Pondok Gede, Jakarta), 2008 (MTQ PORSENI SMA di Denpasar, Bali), 2009 (STQ Nasional atau Pembinaan calon peserta MTQ Internasional di Pondok Gede, Jakarta), 2010 (MTQ Nasional di Bengkulu), 2011 (STQ Nasional di Banjarmasin), 2012 (MTQ Nasional di Ambon Maluku), dan 2013 nanti di Bangka Belitung.

Selain itu, Muhsin juga sering mengikuti MTQ tingkat provinsi di berbagai daerah, seperti Lampung, Riau, Sulsel, Sulut, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Gorontalo, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Cabang yang biasa dia  ikuti adalah Tilawah dan Tahfizh (Hafalan Al-Qur’an). Tak sia-sia kecintaannya sejak kecil pada Al-Qur’an, mahasiswa yang juga lulusan Pondok Pesantren AlQur’an di Pusat Studi Pendidikan Al-Qur’an di Gorontalo ini pernah berhasil memberikan hadiah tiket haji kepada kedua orang tuanya. Tiket haji tersebut dia dapat karena Muhsin berhasil menjadi juaran pertama di MTQ nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara. “Karena saat itu saya masih kecil, jadi hadiahnya saya kasih ke orang tua sebagai bakti saya kepada mereka yang sejak kecil mendidik saya mencintai Al-Qur’an”, jelas Muhsin yang mempunyai suara indah saat membaca Al-Qur’an ini.

Menurut Muhsin, prestasinya selama ini adalah berkat latihan dan kerja kerasnya mengasah bakat yang dia miliki tersebut. Seseorang yang mempunyai bakat tapi tidak berminat terjun langsung di bidangnya sama saja sia-sia bakatnya. Tapi jika ada minat namun bakatnya tidak diasah, itu juga tidak akan bisa berkembang.

Untuk tetap eksis berprestasi dan kuliah, kita perlu disiplin waktu dan mengaturnya dengan baik. Kemudian tidak terlalu memborong semua kegiatan. Tekuni kegiatan yang sekiranya sejalan dengan bakat dan minta kita saja, seperti saya yang terjun langsung mengasah bakat saya dalam tilawah Al-Qur’an berawal dari kecintaan saya terhadap Al-Qur’an, sehingga membuat kecintaan saya kepada Allah Swt.”, jelas  Muhsin yang bercita-cita bisa mewakili Indonesia dalam perlombaan MTQ tingkat Internasional. [] Fauziah Muslimah


Terbit di Tabloid PRESTASI UIN Jakarta/Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar