Kamis, 06 Februari 2014

Mahasiswa Harus Hilangkan Tradisi Copy-Paste


Mahasiswa harus menghilangkan tradisi copy-paste atau kegiatan plagiat terhadap karya tulisnya. Kebiasaan mengutip tulisan orang lain seperti itu menjadikan daya berpikir mahasiswa  berkurang.  Karya ilmiah yang mereka tulis menjadi tidak bernilai isinya.

Hal itu disampaikan Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Andi Faisal Bakti dalam wawancara langsung di kantornya yang berlokasi di Mega Mall Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (29/10). Profesor yang juga aktif mengajar di Universitas Indonesia ini mengatakan karya ilmiah hasil tulisan mahasiswa yang baik adalah tulisan yang berkaitan dengan ilmu yang ditulis mereka.

“Menulis karya ilmiah itu harus mengutamakan konteksnya, latar belakang permasalahan, dan yang paling penting adalah pernyataan dari penulis yang bersifat ilmiah. Bukan deskriptif biasa, lebih baik lagi bersifat analisis dan kritis,” jelasnya. Menurut mantan Direktur International Office UIN Jakarta ini, kebiasaan menyontek karya tulis orang lain itu yang menghancurkan tradisi ilmiah mahasiswa. Mahasiswa harus berpikir untuk menciptakan dan menemukan suatu ilmu pengetahuan yang harus asli dari hasil pemikiran mereka sendiri. Prof. Andi mengecualikan teori dan metodologi dalam penulisan karya ilmiah mahasiswa yang boleh dikutip dari orang lain, selain itu dilarang.


“Saya selalu memberikan tugas kepada mahasiswa untuk melatih mereka mengembangkan tradisi ilmiahnya, seperti pembuatan makalah yang terstruktur dan sesuai dengan pola penulisan yang baik dan benar,” katanya. Profesor yang pernah mengajar di Oxford University ini mengatakan mahasiswa harus bisa mengembangkan diri dan pola berpikir mereka secara ilmiah dengan banyak membaca buku-buku berkualitas. “Jangan sering konsultasi ke Kiyai Google,”  katanya sambil tersenyum. [] Fauziah Muslimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar