Sabtu, 01 Februari 2014

Apa Itu Jurnalistik Media Cetak?

   Jurnalistik Media Cetak
Pengertian Media Cetak
Media berasal dari kata latin medium yang berarti tunggal. Bentuk jamaknya adalah media yang secara harfiah berarti pertengahan, tengah, dan pusat. Ada banyak makna tentang media dan medium, tapi yang cocok dan relevan dengan konteks media cetak adalah pengertian perantara dan alat jalur komunikasi. Jadi, media berarti alat jalur dari komunikasi (massa) atau perantara yang mempertemukan seseorang dengan orang lain sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi (komunikasi massa).[1]

Sedangkan arti kata cetak dalam bahasa Indonesia adalah cap atau acuan. Makna tersebut tidak lengkap karena itu masih perlu dikaitkan dengan kosa kata Inggris yang membahas kata cetak itu. Dalam bahasa Inggris, cetak berkaitan dengan produksi media cetak, yaitu press yang  berarti mesin untuk mencetak buku, media, dan surat kabar. Adapun the press adalah surat kabar, media, dan juga di dalamnya para wartawan, termasuk wartawan dan jurnalis (editor) media elektronik; radio dan televisi. Sementara kata pers dalam bahasa Indonesia adalah hal yang berkaitan dengan usaha percetakan dan penerbitan, usaha pengumpulan dan penyiaran berita, serta penyiaran berita melalui surat kabar, media, dan radio.[2]

Selanjutnya, media cetak adalah hal yang berkaitan dengan media cetak (bentuk produksi). Maksudnya adalah proses menghasilkan tulisan dalam berbagai macam dan aneka bentuk sesuai dengan maksud dan tujuannya. Dalam proses produksi itu terjadi komunikasi antarmanusia, sehingga media cetak tidak hanya sebatas alat saja, tapi juga memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi massa.[3]

 Jurnalistik Media Cetak
Selain pembahasan media cetak, kegiatan mengolah media di dalamnya juga perlu dibahas. Secara singkat, kegiatan di media disebut jurnalistik. Kata jurnalistik menurut Ensiklopedia Indonesia yang dikutip AS Sumadiria dalam buku Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, yaitu bidang profesi yang yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari, pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran, dan pengkajian secara berkala dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada. Secara teknis, jurnalistik berarti kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.[4]

Selanjutnya, pembagian jurnalistik dilihat dari bentuk dan pengelolaannya dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu jurnalistik media cetak (newspaper and magazine journalism), jurnalistik media elektronik auditif (radio broadcast journalism), jurnalistik media audiovisual (television journalism). Jurnalistik media cetak meliputi jurnalistik surat kabar harian, jurnalistik surat kabar mingguan, jurnalistik tabloid mingguan, dan jurnalistik majalah. Jurnalistik media elektronik auditif adalah jurnalistik radio siaran, sedangkan jurnalistik media audiovisual meliputi jurnalistik televisi siaran dan jurnalistik media online (internet).[5]

Lebih lanjut, jurnalistik media cetak adalah kegiatan penyampaian berita-berita yang disiarkan melalui bentuk cetakan. Dalam sejarahnya, jurnalistik media cetak adalah bentuk jurnalistik pertama sebelum munculnya radio, televisi, dan internet. Dari segi format atau ukurannya, media massa cetak terbagi menjadi berbagai segi. Pertama, format broadsheet, yakni media cetak berukuran surat kabar umum yang terbit harian. Di Indonesia hampir seluruh koran berukuran sama karena kertas yang digunakan ukurannya standar internasional. Kedua, format tabloid, yakni media yang ukurannya setengah dari format broadsheet dan bisa memudahkan para pembaca yang sibuk, misalnya mereka membaca di dalam kendaraan. Ketiga, format majalah dengan ukuran lebih kecil dari tabloid dan ukuran kertas lebih tebal yang biasa terbit sebulan sekali. Keempat, format buku, yakni ukurannya setengah dari ukuran majalah, seperti yang ditemui di majalah Intisari dan Reader Digest. [6]




[1] R. Masri Sareb Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan memroduksi (Jakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 4.
[2] R. Masri Sareb Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan memroduksi, h. 5.
[3] R. Masri Sareb Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan memroduksi, h. 6.
[4] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, h. 2-3.
[5] AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature , h. 4.
[6] Zaenuddin HM, The Journalist: Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur, Editor, dan Mahasiswa Jurnalistik (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 4-5. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar