Sekali
mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Inilah peribahasa yang tepat ditujukan
pada bisnis Soto Kudus Kauman. Bisnis yang dirintis oleh Bapak Ludi Priyanto
(31) ini memperoleh penghasilan satu juta per hari, banyak pelanggan, dan
mempunyai cabang yang tersebar di sekitaran Jabodetabek. Selain itu bisnis ini menuai
berkah tersendiri karena ada program gratis selamanya bagi ibu hamil.
Selain
itu program gratis juga diberlakukan pada hari jumat pukul 15.00-16.00. Nama
Kauman sendiri adalah singkatan dari Kaum Yang Beriman, maksudnya bisnis ini
memang berbeda dengan bisnis rumah makan yang lainnya. Soto Kudus ini adalah
bisnis berasaskan hati nurani, tidak memperhitungkan untung rugi karena
mempunyai jiwa sosial tinggi sebagai perwujudan dari orang beriman.
“Prinsip
bisnis Soto Kudus Kauman ini berjalan dengan hati nurani, sampai saat ini kami
malah menuai berkah tersendiri dengan adanya program gratis ini, sehingga bisa
lebih memperkenalkan kepada masyarakat kuliner khas Kota Kudus yaitu soto.”,
tutur Andri (25) ketua pegawai harian Soto Kudus Kauman cabang Gandul, Minggu
(16/10).
Soto
Kudus, tidak berbeda dengan soto-soto yang lain. Ciri khasnya adalah, soto ini
berisikan ayam kampung, bukan daging atau babat seperti pada soto Betawi khas
Jakarta. Kebiasaan masyarakat menyantap kuliner ini adalah langsung dicampur
dengan nasi. Rumah makan Soto Kudus Kauman tidak hanya menyediakan kuliner
utama, tapi juga ada bebek dan ayam goreng. Masing-masing porsi berkisar pada
harga Rp 17.000.
Dengan
penghasilan satu juta per hari, bisnis ini semakin maju. “Soto Kudus Kauman membuka
cabang dimana-mana. Seperti Sawangan, Ciputat, sampai Tanggerang juga ada.”,
jelas Andri pegawai yang baru sembilan bulan bekerja di rumah makan ini.
Prinsip
sosial bisnis inilah yang menjadi ciri khas, selain cita rasa yang disuguhkan
kuliner ini nikmat, program gratis juga menjadi daya tarik bagi para pelanggan
setianya. “Kami tidak pernah mempersoalkan masalah untung rugi, yang penting
hati nurani kami berjalan dan program gratis selamanya bagi ibu hamil ini
bertujuan sebagai kontribusi agar para janin penerus bangsa mendapatkan gizi dan
makanan yang manfaat.”, tambah Andri.
Selain
pencapain tadi, Soto Kudus Kauman juga mendapatkan penghargaan sebagai juara
pada ajang Festival Makanan Khas Nusantara di Hotel JW Marriot Jakarta tahun
kemarin. Selain itu, Soto Kudus Kauman juga hadir di tengah-tengah para tamu
undangan di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Budiyono.
Sebagai
panganan khas Kota Kudus, soto ini menjadi lahan bisnis yang diminati. Pendiri
bisnis ini sudah menyediakan lahan penawaran bisnis gabungan dengan investasi
dan keuntungan menjanjikan. Salah satu cabangnya yaitu di Gandul, Cinere yang
baru hadir sembilan bulan, sudah banyak tawaran bisnis dari banyak pelanggan
yang datang.
Untuk
pengembangan bisnis Soto Kudus, Bapak Ludi Priyatno memberikan penawaran kerja
sama dengan pihak lain. Bentuk kerja samanya adalah waralaba. Investasi
waralaba yang ditawarkan sebesar Rp 50 juta dengan keuntungan Rp 7 juta per
bulan. Penanaman dana itu bisa balik modal antara 8-10 bulan.
Fauziah Muslimah
1110051100059
Jurnalistik III B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar