Parkiran motor semrawut, keamanan masih diragukan, dan sistem
manual masih diterapkan. Tidak berlebihan, harus ada yang dibenahi dari
penataan perparkiran kampus UIN Jakarta, walaupun tak semudah membalik telapak
tangan.
Potret buruk mengenai penataan perparkiran dapat ditemui di kampus
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedikitnya 6000
motor dan 200 mobil lalu-lalang setiap harinya ke kampus. Tetapi, hal itu tidak
dibarengi dengan lahan parkir yang memadai. Alhasil, parkiran semrawut terlihat
di sisi jalan setiap fakultas yang berada di kampus satu tersebut. Hal ini
menjadi pekerjaan rumah yang harus dipikul pihak rektorat kampus selaku
penanggung jawab UIN Parking yang sempat menggunakan jasa DumParking
pada tiga tahun yang lalu itu.
|
Bertahun-tahun memakai jasa pengelolaan parkir perusahaan luar,
membuat pihak rektorat mengernyitkan dahi. Banyak keluhan yang mereka terima
silih berganti dari mahasiswa, mulai dari masalah pencurian sampai biaya parkir.
Ketika ditelaah, pihak rektorat menemukan kendala yang memberatkan
mahasiswa. Pihak rektorat dari bagian
umum kampus UIN Jakarta pun mengambil alih sistem pengelolaan parkir tersebut.
Pada masa UIN Parking berjalan, persoalan lain pun muncul. Sistem
manual yang digunakan dalam mengelola parkiran dinilai tidak efektif bagi
kampus seluas UIN Jakarta. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya laporan
kehilangan dari mahasiswa, mulai dari helm sampai motor yang raib di kampus
mereka sendiri.
Menguras Emosi
Emosi seperti terkuras. Mungkin itulah yang dirasakan Ahmad
Algifari (20), mahasiswa jurnalistik semester lima. Motornya raib di area
parkiran dekat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidkom) UIN Jakarta.
Motor Ahmad raib sekitar pukul 11.30 di parkiran atas di depan
(Fidkom). Tapi, berbeda dengan Anas, Ahmad tidak lupa mengambil kuncinya. Semua
kelengkapan seperti karcis dan STNK pun dia yang menyimpan. Saat jam istirahat
tiba dan dia ingin mengambil helm untuk diamankan karena takut hujan, motornya
sudah hilang. Ahmad pun langsung melapor ke petugas parkir dan berlanjut ke
Kapolsek Ciputat.
“Kasus-kasus yang terjadi memang di antaranya karena faktor
kelalaian petugas, saya simpulkan saja jika sistem yang digunakan masih manual,
hal apa pun bisa terjadi.”, jelas Rahmat Hidayat, koordinator lapangan UIN
Parking. Rahmat menambahkan, petugas parkir juga mengalami kesulitan untuk
mengontrol lahan parkir yang luas itu. 17 petugas parkir yang dipekerjakan di
UIN Jakarta dan harus dibagi dua dengan wilayah parkirnya kampus satu dan dua.
Hal itulah yang menyulitkan para petugas mengawasi keseluruhan lahan parkir
yang ada.
Solusi Yang Diajukan
“Batasi saja penggunaan motor di kampus UIN ini, agar kampus bisa
nyaman dan tidak ada polusi, kalau bisa disediakan parkiran sepeda,” usul
Tridiwa Arief, mahasiswa kesejahteraan sosial semester tiga.
Berbeda dengan Tridiwa, Anastasia berharap lahan parkir dengan
gedung berlantai segera dibangun di kampus UIN Jakarta. Menurutnya, jika area
parkir berada pada satu gedung dengan sistem komputer, maka kasus pencurian
sangat minim terjadi dan mahasiswa merasa aman dan nyaman untuk menggunakan
fasilitas kampus.
Kondisi penataan perparkiran kampus yang masih menuai masalah ini
juga sedang menjadi konsentrasi pihak rektorat yang berharap system tidak
memberatkan mahasiswa. Muhammad Ali Meha, Kepala Bagian Umum Rektorat UIN
Jakarta mengatakan pihaknya sudah mencanangkan system baru yang semoga tidak
memberatkan mahasiswa. “Pembangunan gedung parkiran setinggi tujuh lantai akan
kami bangun mulai Maret 2013, rencananya lantai satu sampai empat menjadi lahan
parkir dan lantai lima sampai lantai tujuh menjadi gedung baru perpustakaan
utama,” jelas Muhammad Ali Meha.
Muhammad Ali Meha juga menambahkan, jika system baru pengelolaan
perparkiran dengan system mesin atau komupter ditakutkan akan memberatkan
mahasiswa. Hal itu dikarenakan, waktu dan antrian panjang akan terjadi saat waktu
masuk kelas yang keluar kelas yang bersamaan para mahasiswa. Oelh karena itu,
pihak rektorat masih menganalisa dan menimbang kembali system yang akan
diberkalukan nanti bagi perparkiran UIN Jakarta yang tidak memberatkan
mahasiswa. [] Fauziah Muslimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar