Malam
itu kota Yogyakarta dipenuhi lampu-lampu terang. Sepanjang jalan Malioboro,
salah satu tempat wajib bagi wisatawan yang bertandang ke kota ini juga penuh
dengan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Mereka menyatu di antara cahaya kota nan benderang
dari toko-toko atau penerang jalan. Tak lupa warga lokal juga ikut meramaikan.
Tapi,
tak lengkap rasanya jika malam di Yogyakarta hanya dihabiskan dengan
jalan-jalan di sekitaran Malioboro. Salah satu destinasi wajib di malamnya kota
ini adalah angkringan. Berjalan sedikit ke arah utara, tepatnya di dekat
stasiun tugu, kita bisa menikmati suasana malam ditemani acara makan ala
lesehan dan tentunya ditambah alunan musik dari para seniman jalan kota ini.
Walaupun
saat ini tempat makan berupa konsep angkringan tidak hanya ada di kota Yogyakarta,
tapi juga sudah menyebar di kota-kota lain. Menu makanannya pun sama, seperti
nasi kucing, penganan nasi plus ikan teri ditambah pilihan satai beragam jenis.
Tapi, sebagai kota wisata, Yogyakarta juga menawarkan menu yang khas, yaitu
minuman kopi. Minuman ini berbeda dari biasanya, tak jarang banyak wisatawan
yang merasa rindu ingin kembali ke kota ini, salah satunya karena kopi unik
khas Yogyakarta.
Kopi Jos, Minuman Khas Yogyakarta
Yang Bikin Ketagihan
Di
antara banyaknya pedagang nasi kucing di angkringan tugu ini, ada dua
pedangang yang sudah berjualan sejak tahun 1960-an, yaitu Lik Man dan Lik
No. Seiring berjalannya waktu, mereka
berdua juga ditemani oleh para pedangan baru yang tetap bertahan sampai
sekarang.
“Sebenarnya
ini usaha milik Bapak saya, tapi kini saya yang meneruskan. Waktu itu kami
hanya menjual nasi kucing, tapi mulai tahun 2000-an, kami mulai menjual kopi arang atau yang sering kopi
jos,” jelas Lik No atau yang sering disapa Pak Gendut, generasi kedua
angkringan Lik No ini.
Awal
mula terbersit ide untuk membuat kopi arang ini, kata Lik No, karena ada
permintaan dari para mahasiswa yang mampir di angkringan di malam hari. Saat
itu dia tidak enak badan, atau sering kita sebut masuk angin. Karena itu, dia
minta dibuatkan minuman panas yang jos rasanya, jadilah dibuat kopi jos dengan bunyi jos dari bara api arang panas
yang dicelupkan ke dalam segelas kopi.
Ketika
menyeruput kopi jos ini aroma kopi begitu melekat di penciuman kita, ditambah lagi
ketika arang (bara api) yang amsih menyala merah dimasukkan ke dalam segelas
kopi itu, bunyi jos pun terdengar. Suasana malam kota Yogya menjadi semakin
menarik ketika menyeruput sajian khas Yogya yang sudah bertahan sejak puluhan
tahun ini. Inilah salah satu alasan mengapa Yogyakarta selalu bikin nagih untuk disambangi.
Harga Terjangkau dan Banyak Pilihan
Menikmati
malam di angkringan Yogyakarta tak sampai membuat kantong kita banyak terkuras.
Pilihan makanan dan minuman yang dijual di sini cukup terjangkau. Misalnya
untuk segelas kopi Jos, bisa dinikmati dengan Rp 4000 saja. Hal ini juga
membuat para mahasiswa dan juga para backpacker betah menikmati malam di
angkringan Yogyakarta.
Selain
kopi jos, ada juga pilihan menu lainnya, di kedai Lik No ini kita bisa memesan
nasi kucing dengan pilihan lauk, seperti aneka gorengan, sate kerang, sate ayam,
sate bakso, sate telur puyuh, sate usus, sate kikil, sate kambing, sate keong, dan
sate jamur. Ada juga penganan khas Yogyakarta yang terbuat dari beras ketan,
yaitu jadah bakar. Penganan ini sangat ccok disantap saat masih panas sebagai
teman si kopi jos. Nah, jika anda berkesempatan main ke Yogyakarta, menikmati
malam di angkringan belakang stasiun tugu ini bisa menjadi salah satu pilihan
destinasi yang asyik. (Fauziah Muslimah)
*Tulisan ini terbit di Majalah Swara Cinta Edisi 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar